Apa itu anak perusaan BUMN – Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memainkan peran penting dalam perekonomian negara. Selain perusahaan induk BUMN yang besar, banyak juga entitas usaha lainnya yang dibentuk untuk mendukung tujuan bisnis yang lebih spesifik, yang disebut sebagai anak perusahaan BUMN.
Anak perusahaan BUMN memiliki peran yang sangat krusial dalam membantu BUMN untuk mengelola usaha-usaha yang lebih terfokus atau untuk memperluas cakupan operasionalnya. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu anak perusahaan BUMN, fungsi dan manfaatnya, serta memberikan lima contoh anak perusahaan BUMN yang ada di Indonesia.
Apa Itu Anak Perusahaan BUMN?
Anak perusahaan BUMN adalah perusahaan yang sahamnya sebagian besar atau sepenuhnya dimiliki oleh BUMN sebagai induknya. Biasanya, anak perusahaan ini dibentuk untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan tertentu, yang tidak bisa dijalankan oleh perusahaan induk secara langsung.
BUMN sebagai badan yang dimiliki negara memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia, dan melalui anak perusahaan BUMN, mereka bisa menjalankan lebih banyak kegiatan bisnis yang sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan pasar.
Karakteristik Anak Perusahaan BUMN
Anak perusahaan BUMN memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Pemilikan Saham:
BUMN biasanya memiliki lebih dari 50% saham anak perusahaan, yang memberikan kontrol penuh atau sebagian besar atas operasional anak perusahaan tersebut. - Mandat dan Tujuan Khusus:
Anak perusahaan BUMN didirikan dengan tujuan yang lebih spesifik, seperti mengelola bidang usaha tertentu yang lebih fokus atau mengembangkan sektor baru yang belum terjangkau oleh perusahaan induk. - Manajemen Terpisah:
Anak perusahaan BUMN memiliki struktur manajemen yang berbeda dari perusahaan induknya. Meski demikian, anak perusahaan tetap mengikuti kebijakan dan arahan strategis dari perusahaan induk.
Fungsi dan Peran Anak Perusahaan BUMN
Anak perusahaan BUMN memiliki berbagai fungsi dan peran yang sangat vital untuk mendukung kelangsungan dan kemajuan perusahaan induknya. Beberapa fungsi utama anak perusahaan BUMN antara lain:
1. Diversifikasi Usaha
Anak perusahaan BUMN sering kali dibentuk untuk mengembangkan sektor usaha yang berbeda dari kegiatan utama perusahaan induk. Dengan demikian, BUMN dapat memanfaatkan peluang bisnis di berbagai sektor yang mungkin tidak terjangkau oleh entitas utama.
Misalnya, sebuah BUMN di sektor energi dapat memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi atau distribusi.
2. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Salah satu tujuan utama pembentukan anak perusahaan adalah untuk mengelola bisnis yang lebih terfokus sehingga operasionalnya lebih efisien.
Anak perusahaan BUMN bisa menjalankan berbagai kegiatan yang memerlukan perhatian lebih spesifik, sementara perusahaan induk dapat tetap fokus pada usaha pokoknya.
3. Peningkatan Pendapatan Negara
Melalui anak perusahaan BUMN, negara bisa mendapatkan pendapatan yang lebih banyak. Pendapatan yang diperoleh dari anak perusahaan ini bisa kembali kepada negara melalui pajak atau dividen yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemerintah sebagai pemegang saham terbesar.
4. Penyediaan Layanan yang Lebih Terfokus
Anak perusahaan BUMN memungkinkan perusahaan induk untuk menyasar pasar yang lebih spesifik. Hal ini sangat penting ketika BUMN ingin mengembangkan bisnisnya ke sektor-sektor baru atau daerah yang membutuhkan layanan lebih terfokus.
5. Mendukung Pembangunan Ekonomi Nasional
Anak perusahaan BUMN berperan dalam mendukung pembangunan ekonomi negara, baik melalui penyediaan infrastruktur, layanan publik, atau penciptaan lapangan kerja baru. Anak perusahaan sering kali berfokus pada sektor-sektor yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi nasional.
Baca juga: Daftar Perusahaan BUMN Berdasarkan Sektor Usahanya
Mengapa Anak Perusahaan BUMN Didirikan?
Ada beberapa alasan mengapa BUMN mendirikan anak perusahaan, antara lain:
- Pemisahan Risiko Bisnis:
Anak perusahaan BUMN dapat membantu mengurangi risiko bagi perusahaan induk. Dengan membentuk anak perusahaan yang terpisah, risiko kerugian akibat kegagalan usaha tidak akan terlalu berdampak pada perusahaan induk. - Memperluas Jangkauan Usaha:
BUMN dapat memperluas operasional dan cakupan bisnisnya ke bidang yang lebih spesifik atau baru dengan mendirikan anak perusahaan. Hal ini memungkinkan BUMN untuk masuk ke pasar yang lebih luas dan berkembang. - Mengelola Sektor yang Berbeda:
Anak perusahaan memungkinkan BUMN untuk mengelola sektor yang sangat berbeda dari sektor utama perusahaan induk tanpa mengganggu fokus utamanya. - Kebutuhan untuk Menghadapi Tantangan Pasar:
Di pasar yang kompetitif, anak perusahaan BUMN sering kali dibentuk untuk merespons kebutuhan pasar yang cepat berubah atau untuk beradaptasi dengan tren dan teknologi baru.
5 Contoh Anak Perusahaan BUMN di Indonesia
Berikut ini adalah lima contoh anak perusahaan BUMN yang ada di Indonesia:
1. Pertamina Hulu Energi (PHE)
Pertamina Hulu Energi (PHE) adalah anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) yang berfokus pada eksplorasi dan produksi minyak serta gas bumi. PHE bertugas untuk mengelola ladang migas, yang merupakan sumber daya alam penting bagi perekonomian Indonesia.
- Peran penting: Menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nasional akan minyak dan gas.
- Manfaat: PHE membantu menjaga kestabilan pasokan energi di Indonesia dan mendukung ketahanan energi nasional.
2. Telkomsel
Kemudian ada Telkomsel. Perusahaan ini adalah anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang layanan telekomunikasi seluler. Telkomsel merupakan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, menyediakan layanan suara, data, dan internet untuk pelanggan di seluruh Indonesia.
- Peran penting: Menyediakan konektivitas yang penting untuk mobilitas masyarakat.
- Manfaat: Telkomsel berkontribusi pada pengembangan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia dan mendukung digitalisasi di berbagai sektor.
3. Garuda Maintenance Facility (GMF)
Garuda Maintenance Facility (GMF) adalah anak perusahaan dari Garuda Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang perawatan dan perbaikan pesawat. GMF memberikan layanan pemeliharaan pesawat untuk Garuda Indonesia serta maskapai lainnya baik di dalam negeri maupun luar negeri.
- Peran penting: Menyediakan layanan pemeliharaan pesawat dengan standar internasional.
- Manfaat: Memastikan keamanan dan kenyamanan perjalanan udara di Indonesia.
4. KAI Logistik
KAI Logistik adalah anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang logistik dan pengangkutan barang menggunakan kereta api. Anak perusahaan ini bertugas untuk mengoptimalkan jalur logistik berbasis kereta api di seluruh Indonesia.
- Peran penting: Menyediakan layanan transportasi logistik yang efisien dan ramah lingkungan.
- Manfaat: Membantu memperlancar distribusi barang ke seluruh penjuru Indonesia dengan biaya yang lebih rendah.
5. Bank Mandiri Taspen
Mandiri Taspen adalah anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) yang menyediakan layanan perbankan bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunan. Bank ini fokus pada produk perbankan yang relevan dengan kebutuhan PNS, seperti pensiun, tabungan, dan asuransi.
- Peran penting: Memberikan layanan finansial khusus bagi PNS dan pensiunan.
- Manfaat: Membantu kesejahteraan finansial PNS dan pensiunan di Indonesia.
Anak perusahaan BUMN memainkan peran yang sangat vital dalam memperkuat perekonomian Indonesia. Dengan mendirikan anak perusahaan, BUMN dapat lebih fokus pada sektor-sektor tertentu, mengelola risiko lebih baik, dan memperluas cakupan usaha mereka.
Dari contoh-contoh yang telah disebutkan, kita bisa melihat bagaimana anak perusahaan BUMN seperti Pertamina Hulu Energi, Telkomsel, dan lainnya memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara dan mendukung pembangunan infrastruktur serta kesejahteraan masyarakat.
Jadi, apakah kamu sudah paham apa itu anak perusahaan BUMN?
Sumber
https://paralegal.id/pengertian/anak-perusahaan-bumn
https://www.hukumonline.com/klinik/a/status-hukum-anak-perusahaan-bumn-persero–lt50629054c7269