Kelebihan dan Kekurangan BUMN – BUMN atau Badan Usaha Milik Negara merupakan perusahaan yang dimiliki oleh negara dan berperan penting dalam perekonomian Indonesia. BUMN berfokus pada sektor-sektor yang vital bagi negara, seperti energi, transportasi, dan infrastruktur. Meskipun memiliki banyak manfaat, BUMN juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu dipahami.
Kelebihan BUMN
1. Menyediakan Layanan Publik yang Vital
Salah satu kelebihan utama dari BUMN adalah perannya dalam menyediakan layanan publik yang sangat penting bagi masyarakat. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan BUMN seperti PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan PT Kereta Api Indonesia menyediakan layanan listrik dan transportasi yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang.
Dengan adanya BUMN, pemerintah dapat memastikan bahwa layanan tersebut tersedia merata, bahkan di daerah-daerah terpencil.
2. Mendukung Pembangunan Ekonomi Negara
BUMN sering kali menjadi penyokong utama dalam pembangunan infrastruktur negara, seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jaringan komunikasi. BUMN membantu mempercepat pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Misalnya, PT Waskita Karya yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur besar seperti jalan tol dan proyek-proyek infrastruktur penting lainnya.
3. Menyerap Banyak Tenaga Kerja
Kelebihan lain dari BUMN adalah kontribusinya dalam menciptakan lapangan kerja. Dengan skala operasi yang besar dan banyaknya sektor yang dilayani, BUMN mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, baik untuk posisi teknis maupun manajerial.
Hal ini membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia dan memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk mendapatkan pekerjaan.
4. Menghasilkan Pendapatan untuk Negara
Sebagai entitas yang dimiliki negara, BUMN juga berfungsi sebagai sumber pendapatan negara. Laba yang diperoleh dari operasi bisnis BUMN bisa digunakan untuk mendukung kegiatan pembangunan dan program sosial lainnya. Pendapatan ini sangat penting dalam mendukung perekonomian negara, mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri.
5. Menjaga Kestabilan Harga di Pasar
BUMN berperan dalam menjaga kestabilan harga barang dan jasa yang penting bagi masyarakat. Misalnya, di sektor energi, PT Pertamina mengatur pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk memastikan harga tetap stabil, sehingga masyarakat tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga internasional.
Dalam sektor pangan, BUMN seperti Bulog juga berperan dalam menjaga stok pangan untuk menghindari kelangkaan.
Baca juga: Perbedaan BUMN dan BUMS – Simak Info Lengkapnya Disini
6. Memberikan Layanan dengan Harga Terjangkau
Salah satu tujuan utama pendirian BUMN adalah untuk menyediakan barang dan jasa dengan harga yang lebih terjangkau untuk masyarakat. Sebagai contoh, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menyediakan gas untuk kebutuhan rumah tangga dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga pasar.
7. Memiliki Kekuatan Modal yang Besar
BUMN memiliki akses ke sumber daya yang lebih besar, baik dari pemerintah maupun modal dalam negeri, untuk mengembangkan proyek-proyek besar. Kekuatan modal ini memungkinkan BUMN untuk menjalankan proyek-proyek infrastruktur besar yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh perusahaan swasta, seperti pembangunan bendungan atau jaringan kereta api.
8. Mendukung Kebijakan Pemerintah
BUMN berfungsi sebagai instrumen kebijakan pemerintah dalam mengimplementasikan berbagai program dan proyek nasional. Mereka beroperasi di bawah pengawasan pemerintah dan seringkali diminta untuk berperan dalam proyek-proyek strategis negara, seperti pengadaan vaksin, distribusi sembako, dan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah tertinggal.
9. Memiliki Komitmen untuk Tanggung Jawab Sosial
Sebagai badan usaha milik negara, banyak BUMN yang memiliki komitmen kuat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Mereka sering terlibat dalam program-program kemanusiaan, pendidikan, dan pelestarian lingkungan. Hal ini merupakan salah satu bentuk kontribusi BUMN terhadap kesejahteraan masyarakat.
10. Meningkatkan Daya Saing Nasional
BUMN yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan daya saing nasional di kancah global. Perusahaan-perusahaan BUMN yang berkembang pesat, seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), telah berhasil bersaing dengan perusahaan multinasional dalam sektor telekomunikasi dan teknologi. Hal ini menunjukkan potensi BUMN untuk berinovasi dan membawa nama Indonesia ke dunia internasional.
Kekurangan BUMN
1. Masalah Manajerial dan Administrasi
Salah satu kekurangan utama BUMN adalah adanya masalah dalam manajerial dan administrasi. Beberapa BUMN sering menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan sumber daya manusia dan keuangan. Masalah seperti korupsi, inefisiensi, dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan seringkali menjadi hambatan bagi keberhasilan operasional BUMN.
2. Ketergantungan pada Anggaran Negara
BUMN sering kali bergantung pada anggaran negara untuk mendukung operasi mereka, terutama di sektor-sektor yang tidak menguntungkan secara finansial. Ketergantungan ini dapat membuat BUMN kurang mandiri dan lebih rentan terhadap fluktuasi anggaran negara. Jika anggaran negara terbatas, BUMN pun bisa terhambat dalam menjalankan operasinya.
3. Keterbatasan Inovasi dan Kompetisi
Karena statusnya sebagai badan usaha milik negara, BUMN kadang-kadang kurang kompetitif dibandingkan perusahaan swasta. Keterbatasan dalam hal inovasi dan riset dapat membuat BUMN lebih lambat dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tren pasar.
Beberapa BUMN, terutama di sektor tradisional, menghadapi kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan swasta yang lebih dinamis dan inovatif.
4. Perpolitikan dan Intervensi Pemerintah
BUMN tidak jarang terjebak dalam dinamika politik yang mengganggu jalannya operasional perusahaan. Pemerintah sebagai pemilik saham mayoritas sering kali melakukan intervensi yang mengarah pada keputusan-keputusan politik, bukan ekonomi. Hal ini dapat menghambat kinerja BUMN dan menyebabkan inefisiensi.
5. Kinerja yang Tidak Optimal
Banyak BUMN yang tidak dapat beroperasi dengan efisien dan optimal, terutama yang berada dalam sektor yang mengalami kerugian besar. BUMN di sektor-sektor tertentu, seperti transportasi atau energi, sering kali harus bergantung pada subsidi pemerintah untuk menutupi kerugian mereka. Kinerja yang tidak optimal ini berisiko merugikan negara dalam jangka panjang.
6. Rendahnya Profitabilitas
Meskipun banyak BUMN yang memiliki peran penting dalam perekonomian, beberapa di antaranya tidak mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan. BUMN yang bergerak di sektor-sektor tertentu, seperti layanan publik dan energi, cenderung memiliki margin keuntungan yang rendah, meskipun volume bisnisnya sangat besar.
7. Kurangnya Fleksibilitas dalam Pengambilan Keputusan
BUMN seringkali menghadapi masalah dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Karena prosedur yang rumit dan regulasi yang ketat, BUMN lebih lambat dalam merespons perubahan pasar dan kebutuhan konsumen dibandingkan dengan perusahaan swasta yang lebih fleksibel.
8. Tingginya Beban Sosial dan Tanggung Jawab
BUMN seringkali dihadapkan pada tekanan untuk menjalankan berbagai program sosial, seperti penyediaan barang dengan harga terjangkau atau mendukung proyek pemerintah yang memerlukan dana besar. Beban sosial ini, meskipun penting, bisa mengalihkan fokus BUMN dari tujuan utama mereka untuk menghasilkan keuntungan.
Kelebihan dan kekurangan BUMN memang saling terkait dan saling mempengaruhi. Di satu sisi, BUMN memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, menyediakan layanan publik, mendukung pembangunan, dan menciptakan lapangan kerja.
Namun, di sisi lain, BUMN juga menghadapi tantangan besar dalam hal manajerial, inovasi, dan ketergantungan pada anggaran negara.
Sebagai warga negara, kita perlu memahami dengan baik kedua sisi ini agar dapat memberikan pandangan yang objektif terhadap keberadaan BUMN.
Meskipun ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki, BUMN tetap memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat ekonomi Indonesia dan memastikan kesejahteraan rakyat.
Sumber
https://kumparan.com/berita-terkini/kelebihan-dan-kelemahan-bumn-sebagai-perusahaan-20LPi39IPdx